Beberapa hari lalu Indonesia selesai menyelenggarakan pemilu nih! Tahukah kalian jika di dalam pesta demokrasi akbar lima tahunan itu ada banyak unsur-unsur material-metalurginya lho. Emang apa aja sih? Yuk, kita telusuri satu persatu.
Penyelenggaraan pemilu butuh apa?
Setidaknya ada beberapa benda-benda di pemilu yang dapat kita cari tahu jenis material di baliknya. Diantaranya:
- Kertas suara
- Paku/pin untuk alat coblos
- Pulpen atau pensil
- Tinta pemilu
- Mobil pengangkut logistik pemilu
- Kaos partai, seragam penyelenggara pemilu, serta alat peraga kampanye
- Smartphone
- Palu sidang
Secara garis besar, material-material penyusun elemen-elemen pemilu tersebut kebanyakan terdiri atas material logam, polimer, komposit, bahan organik seperti komposit kayu, serta karet alam.
Lebih detail tentang tiap elemen pemilu
Kertas suara atau segala formulir-formulir yang digunakan untuk keperluan mencatat para penyelenggara pemilu dari mulai Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), hingga organ turunannya seperti KPPS, PTPS, PKSK (dalam negeri), PPLN, Panwaslu LN, KPPSLN, PTPSLN/KSKLN (luar negeri), hingga para saksi capres/cawapres dan calon legislatif perwakilan partai, semuanya berbahan dasar kayu. Meski tak bisa dipungkiri, sekarang bahan kertas terdiri dari dua, yaitu pulp kayu (primer) yang terdiri dari bahan organik selulosa, hemiselulosa, lignin, dll. serta kertas daur ulang (sekunder) yang telah dicampur oleh material-material lain seperti polimer pewarna, air, dan reinforce berupa serat sintetis serta perekat (binder), yang lagi-lagi berbagan polimer.
Paku atau pin untuk alat coblos ini tak perlu diperdebatkan akan selalu berbahan logam baja (Fe dan C), atau baja tahan karat (paduan Fe-C ditambahkan Cr dan Ni). Untuk pin, bagian atasnya sudah jelas berupa material polimer, biasanya epoxy resin atau polimer jenis termoplastik.
Pulpen ini tak perlu dijelaskan lebih lanjut di artikel kali ini, karena sepertinya wise reader sekalian bisa membaca lengkapnya di artikel ini. Sedangkan untuk pensil, bahan utama bagian tengahnya berupa grafit (C) dan penguat di bagian luarnya terdiri atas material kayu, tak jarang pula dilapisi dengan cat berbahan karet atau selubung polimer.
Tinta pemilu, nah ini elemen yang tak kalah penting. Di tiap pemilu, akan selalu ditemukan tinta sebagai penanda bahwa pemilih telah menggunakan hak pilihnya. Tahukah kalian kalau tinta warna ungu tersebut terdiri atas pelarut (biasanya berupa air) dan zat terlarut berupa nano-to-micromaterials berbentuk bubuk berbahan dasar karbon atau lagi-lagi polimer hidrofilik. Nah, untuk pemilu 2024 ini, tender pengadaan tintanya dimenangkan oleh kolaborasi Universitas Andalas dan PT. Kudo Indonesia Jaya. Dan bahan yang digunakan ternyata material organik dari ekstrak daun gambir. Bertahan 6 jam, berbahan dasar pelarut air, dan tersertifikasi halal & aman (eco-friendly).
Ada apa lagi selanjutnya?
Untuk mobil pengangkut logistik pemilu, tak perlu dipertanyakan lagi tentang keberadaan ilmu dan teknik rekayasa material di baliknya. Dari mulai logam dan paduannya, polimer dan komposit, karet alam pada ban, serta bahan-bahan semikonduktor pun disematkan di dalamnya.
Nah, untuk alat peraga kampanye dan atribut pemilu berupa pakaian/kain, penjelasan detail materialnya dapat dibaca lebih jelas di artikel ini. Sedangkan untuk banner dan spanduk biasanya banyak yang menggunakan bahan bahan polimer vinyl, kanvas dan kain, serta mesh yang terdiri dari serat-serat polimer atau kawat baja khusus yang dibuat dengan bentuk anyaman.
Smartphone ini penting bagi para KPPS dan PTPS, serta saksi-saksi untuk memotret hasil penghitungan suara. Pun juga untuk sekadar mendokumentasikan kondisi tempat pemungutan suara (TPS) tempat mereka bertugas. Bahan di dalamnya selain semikonduktor, banyak juga logam mulia seperti emas, perak, tembaga juga logam-logam lain semacam timah, aluminum, dll. Tak ketinggalan lagi-lagi polimer berbagai jenis akan selalu ada di dalam ponsel pintar.
Terakhir, ini menjadi penentu dari segala keputusan baik yang berhubungan dengan pemilu, maupun sengketa-sengketa hukum strategis lain di Indonesia, palu sidang. Seperti yang viral di beberapa bulan ke belakang, ketukan palu MK yang menjadi polemik. Tak perlu berbasa-basi lagi, palu sidang ini kemungkinannya hanya ada dua: berbahan kayu saja atau kayu dengan lapisan karet/polimer.
Epilog
Tuh kan, selain ilmu hukum, ekonomi, pemerintahan, dan keilmuan-keilmuan sosial lain, ternyata di balik penyelenggaraan pemilu tetap ada unsur material. Bahkan, bisa dibilang tanpa keberadaan alat-alat tersebut, sepertinya pemilihan umum akan susah terlaksana optimal. Nah, kira-kira menurut kalian elemen pemilu apa lagi yang ada hubungannya dengan rekayasa material? Jangan sungkan taruh di kolom komentar ya!
Leave a Reply