Siapa nih, wise-reader yang nggak kenal sama pulpen/ballpoint? Buat generasi sekarang kayanya nggak terlalu penting menulis dengan menggunakan pulpen sih ya? Karena segalanya serba digital, meski dalam beberapa hal masih tetap dipakai sih. Tapi buat para anak muda zaman baheula, pulpen adalah penemuan paling menarik. Apalagi kalau nemunya waktu piket bersih-bersih kelas *eh. Nah, sekarang kita coba telusuri yuk, ada material apa aja sih di dalam benda kecil panjang dan mudah digenggam ini.
Ballpoint atau sering juga disebut pulpen adalah alat tulis fisik yang menemani hampir setiap orang. Sejak masa kanak-kanak, belajar menulis, hingga dewasa, sepertinya sulit untuk melepaskan diri dari pengaruh benda ini. Meski masih debatable ya, karena tak jarang orang yang belajar menulis menggunakan pensil terlebih dahulu. Sepertinya sudah banyak yang membahas material dibalik pensil: yang berupa batang grafit sebagai core, dan kayu sebagai lapisan luarnya. Maka kali ini kita akan membedah ada apa aja sih di balik pulpen?
Sebagai gambaran awal, mari kita coba susun ada bagian-bagian apa saja sih yang menyusun pulpen:
- Badan pulpen
- Ujung pulpen
- Isi pulpen
- Bahan Padat
- Tinta
Badan Pulpen
Di badan pulpen, kita akan menemukan satu atau dua jenis material saja, atau bisa jadi kombinasi beberapa material. Di sini bisa terdiri atas plastik (polymer), logam (metal), atau juga karet (polymer). Plastik yang digunakan adalah jenis polystyrene (PS). Bahan ini dipilih karena murah dan mudah diproduksi massal, karena teknologinya sudah cukup matang. Selain keuntungan tersebut, PS juga memiliki keunggulan karena bersifat transparan. Jadi, pengguna pulpen bisa lebih mudah melihat isi tinta di dalamnya sebelum habis. Tapi, untuk badan pulpen yang berupa logam sepertinya tidak menganggap keuntungan-keuntungan tersebut sebagai keunggulan. Karena jika dibandingkan dengan PS, logam-logam seperti baja tahan karat (stainless steel), paduan aluminum, kuningan (brass, paduan tembaga dan seng), dll. lebih tahan lama dan tampak mewah. Apalagi jika ditambahkan karet sebagai pemanis/aksesorisnya.
Ujung Pulpen
Di bagian ujung pulpen, sama seperti badan pulpen, pilihannya hanyalah metal dan polymer. Untuk logam yang digunakan biasanya sama dengan badan, atau bisa jadi kombinasi logam yang lebih mewah. Karena ujung pulpen bagiannya lebih sedikit, jadi biasanya logam berupa emas, perak, perunggu, bisa juga dijadikan pilihan. Sedangkan untuk polymer, polypropylene (PP) bisa menjadi alternatif utama. Plastik jenis ini dikenal sebagai jenis yang ramah lingkungan karena mudah didaur ulang dan aman dipakai. Dibandingkan dengan PS yang getas (brittle), PP juga lebih tahan lama dan tahan beban impact (tidak mudah patah) karena sifatnya yang lebih ulet (ductile).
Oh iya, berbicara tentang ujung pulpen, penjelasan di atas hanya berlaku untuk bagian yang tersembung dengan badan pulpen. Nah, untuk ujung pulpen yang tersambung dengan isi, mari kita lanjutkan ke bagian berikut.
Isi Pulpen
Bahan Padat
Bagian ini adalah pusatnya, karena di sini tinta berada. Sebelum ujung, ada batang berongga panjang tempat tinta berada. Sebagian besar produsen menggunakan PP karena menginginkan sifat uletnya. Karena semakin getas bagian tersebut, akan semakin mudah patah jika tidak sengaja tertekuk. Tentunya produsen tak ingin produk pulpen mereka tintanya bocor di bagian ini kan?
Sedangkan untuk bagian ujung, biasanya terdiri atas logam-logam kuningan atau aluminum. Jika mengacu pada gambar di atas, biasanya bagian ball check valve memiliki bahan yang sama dengan bagian ujung keseluruhan. Kalau untuk bola di bagian paling ujung (pen tip) yang memiliki kontak langsung dengan kertas dan media tulis lain, bahan yang biasanya dipilih adalah karbida tungsten (WC). Entah apa alasannya, tapi yang pasti WC memiliki sifat yang sangat kuat dan menjadi bahan untuk ujung mata bor dan alat-alat yang membutuhkan kekuatan dan ketahanan yang baik.
Kelengkapan lain dari ujung isi pulpen adalah pegas. Beberapa pulpen yang menggunakan pegas untuk mengeluarkan ujung pulpen memilikinya. Bahan pegas ini ada beragam tergantung keinginan produsen, diantaranya adalah baja karbon, baja tahan karat, atau juga baja paduan.
Tinta
Selain bahan-bahan padat tersebut, ada juga tinta. Di dalam tinta pulpen terdapat berbagai macam campuran. Jika pulpen kalian berbahan dasar larutan air, maka bisa jadi tintanya berupa water-based gel dengan tambahan bubuk pewarna. Tinta jenis ini lebih lembut jika digunakan, lebih terang/jelas, dan tahan lama saat berinteraksi dengan serat kertas. Sedangkan untuk tinta yang bahan dasar pelarutnya minyak, biasanya pewarnanya akan berupa pasta yang hanya bisa dilarutkan dalam minyak. Dan untuk beberapa kebutuhan khusus, seringkali bahan tinta oil-based gel juga digunakan. Dalam ilmu pertintaan, ada banyak sekali karakterisasi dan pengujian-pengujian yang dilakukan untuk mengoptimalkan produk tinta. Beberapa contoh penelitian yang berkaitan dengan tinta bisa kalian temukan di sini dan juga di sini. Dan tentunya jika ingin mendalami bidang tersebut, para wise-reader sekalian bisa juga mencari referensi-referensi lain yang lebih variatif.
Pulpen yang menemani kehidupan sehari-hari kita pun ternyata terdiri dari material-material bersifat unik. Bahkan bisa kita simpulkan bahwa ujung tombak dari industri pulpen adalah logam dan polimer, baik yang padat maupun yang bentuknya cairan/gel/campuran unik lainnya.
*artikel ini disusun dari berbagai sumber yang tidak bisa dicantumkan satu per satu, harapannya jika wise-reader sekalian memiliki ketertarikan lebih, bisa mencari tahu lebih lanjut secara mandiri.
Leave a Reply