Mengutip satu kalimat dari American Red Cross, “darah adalah aset yang tak tergantikan, ketika seseorang menerima transfusi darah, semata karena kebaikan dari pendonor (darah)”. Begitupun jika merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia no. 7 Tahun 2011, Pasal 1 angka 6, donor darah dapat didefinisikan sebagai kegiatan menyumbangkan darah atau komponennya kepada pasien untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Rasanya tak berlebihan jika kegiatan mendonorkan darah disandingkan dengan upaya bersedekah untuk menyelamatkan jiwa sesama manusia. Nah, sebagai perantau di Taiwan, kira-kira apa saja yang perlu diperhatikan jika ingin mendonorkan darah ya? Yuk, kita simak!
Tentang donor darah di Indonesia dan Taiwan
Sebagai pegiat donor darah (hampir tanpa putus) di Indonesia sejak usia 17 tahun, penulis sangat aware dengan aturan-aturan umum tentang donor darah di Indonesia. Masih merujuk pada PP Republik Indonesia no. 7 Tahun 2011, Pasal 28, requirement untuk menjadi pendonor darah tidak terlalu spesifik. Setiap individu bisa menjadi pendonor darah, dilakukan secara sukarela, pendonor harus sehat secara jasmani dan memberikan informasi track record kesehatan secara benar, serta tidak diperbolehkan untuk memberikan informasi palsu/menyesatkan tentang riwayat kesehatannya jika ingin mendonorkan darah.
Akan tetapi, meski secara umum persyaratannya semudah itu, permasalahan tiap negara terkait jumlah pendonor darah sukarela (ketika tidak dalam kondisi emergency) bisa dibilang sama, yaitu: tidak seimbang antara pendonor dan kebutuhan darah. Bahkan untuk di Taiwan, studi terkini yang dilansir dari Journal of the Formosan Medical Association yang diterbitkan Agustus 2022, terdapat prediksi selisih yang cukup signifikan (>95000 unit) antara kebutuhan darah dan ketersediaannya pada tahun 2030. Jika dihitung berdasarkan estimasi jumlah populasi manusia di Taiwan tahun 2030, selisih tersebut setara dengan sekitar 0.4 % populasi Taiwan. Masih merujuk pada artikel ilmiah yang sama, ketersediaan darah di Taiwan saat ini bergantung pada penduduk usia 40 tahun ke atas. Untuk populasi dengan usia <25 tahun, mereka masih cenderung enggan untuk menjadi pendonor sukarela.
Pernyataan dalam artikel ilmiah tersebut dibenarkan oleh berita dari Taiwan News dan Focus Taiwan yang dirilis beberapa bulan sebelumnya. Meski menurut WHO (di tahun 2016) Taiwan pernah menjadi the highest rate of blood donation in the world at 75.34 per 1,000 people, tapi ternyata ketakutan akan timpangnya kebutuhan dan ketersediaan darah mulai dirasakan kurang dari satu dekade kemudian.
Syarat menjadi pendonor darah di Taiwan
- Berada pada rentang usia 17-65 tahun.
- Temperatur tubuh 36,6-47,5 derajat Celcius.
- Tekanan darah 110-160 mmHg (systole) dan 70-100 mmHg (diastole).
- Memiliki berat badan minimum 50 Kg (untuk laki-laki) dan 45 Kg (untuk perempuan)
- Memiliki kartu asuransi kesehatan National Health Insurance/NHI (yang secara otomatis untuk memiliki NHI harus memiliki ARC).
- Untuk warga negara asing/WNA, harus tinggal di Taiwan selama 30 bulan (amannya 36 bulan) tanpa putus. Artinya, jika WNA tersebut selalu pulang ke negara asal untuk liburan atau perjalanan lainnya keluar Taiwan per tahun, maka tidak diperbolehkan mendonorkan darahnya.
- Bersedia mendonorkan darah sebanyak 250 cc setiap dua bulan sekali (untuk pemilik berat badan di list nomor 2) atau 500 cc setiap tiga bulan sekali, bagi laki-laki maupun perempuan dengan berat badan di atas 60 Kg.
- Secara umum, dalam satu tahun (dihitung dari hari ulang tahun) untuk laki-laki boleh mendonorkan darah sebanyak 1500 cc dan perempuan 1000 cc.
Langkah-langkah sebelum donor darah
Pengalaman ini yang dirasakan penulis di Hsinchu Blood Center – Xida Donation Room (新竹捐血中心 西大捐血室), jika di kota-kota lain di Taiwan langkahnya sedikit berbeda, silakan ditambahkan di kolom komentar.
- Ambil nomor antrean dan melakukan pendaftaran (jika pertama kali datang, akan sepenuhnya dibantu oleh volunteer yang ada di sana, kebanyakan fasih berbahasa Inggris).
- Saat pendaftaran untuk pertama kalinya, selain NHI kalian harus menyiapkan ARC ketika diminta.
- Sembari menunggu petugas mengisi data kita, silakan lakukan pengecekan tekanan darah (systole/diastole) secara mandiri pada alat yang telah disediakan. Nanti akan muncul struk yang keluar dari alatnya untuk diberikan ke petugas saat interview.
- Setelah mendaftar, kalian akan diarahkan untuk mengisi borang/formulir yang kurang lebih isinya adalah kuesioner seperti yang ada di laman paling bawah dari website berikut: Blood Donation Registration Form Filling Instructions (cari yang tulisannya: blood donor registration form v18 untuk akses file pdf berbahasa Inggris).
- Pengisian formulir dilakukan di depan layar tab yang ada di lokasi, karena di sistem tab tersebut tidak memiliki fitur alih bahasa ke Inggris, maka sediakan smartphone kalian untuk menerjemahkan.
- Tunggu nomor antrean dipanggil di ruangan interview.
- Ketika interview, sekali lagi kita ditanya apakah sudah memahami kuesioner yang telah kita isi di luar. Selanjutnya adalah pertanyaan-pertanyaan dasar semacam “semalam tidur cukup?”, “berapa berat dan tinggi badanmu? (di dalam ada alat untuk mengecek berat badan dan tinggi badan)”, “sudah berapa kali donor darah?”, dan yang paling krusial adalah “bersediakan mendonorkan darah 250 cc/500 cc?”.
- Pada pertanyaan terakhir di list nomor 7, jika kalian bersedia hanya 250 cc meski berat badan kalian >60 Kg tidak masalah. Dan jika ternyata kalian berubah pikiran pasca di-interview pun juga tak masalah, artinya kalian tidak jadi mendonorkan darah.
- Oh iya, hal lain yang mungkin memicu kegagalan kalian untuk mendonor darah selain karena consent adalah karena hemoglobin darah kalian tidak mencukupi saat dicek di ruang interview.
- Jika list 1-9 sudah terlewati, maka saatnya kalian dipersilakan masuk ke ruang donor darah. Penampakannya bisa kalian lihat sekilas di sub-pembahasan sebelum ini.
Hasil uji laboratorium dan peringatan!!!
Menariknya donor darah adalah ketika kalian melakukannya, secara tidak langsung kalian akan mendapatkan fasilitas tes kesehatan gratis. Oleh karenanya, setelah 2-4 pekan pasca donor darah, kalian akan menerima surat dari unit donor darah tempat kalian mendonasikan darah kalian. Isinya kurang lebih adalah pernyataan bahwa “darah kalian layak untuk didonorkan karena tidak terdeteksi adanya penyakit maupun hal-hal lain yang membahayakan penerima donor nantinya”. Pun juga, ada detail hasil uji-uji lab dari darah kalian seperti kadar gula darah, kolesterol, jumlah hemoglobin, kondisi sel darah merah, putih, plasma darah, dll. Menarik bukan?
Nah, akan tetapi ada peringatan tertentu yang selalu diberitahukan oleh petugas kesehatan yang mengambil darah kita, diantaranya:
- Jika kalian berubah pikiran pasca donor, dan berpikir bahwa darah kalian berbahaya untuk penerima donor nantinya, atau kalian mengalami demam/sakit di 2 pekan pasca donor, atau ada pembengkakan parah di lengan tempat darah kalian diambil, atau masalah-masalah serius berkaitan dengan gangguan kesehatan lainnya pasca donor, segera hubungi kami dan sertakan kode khusus (tiap kantong darah kita dilengkapi dengan barcode dan kode khusus) yang kami berikan pada anda.
- Mohon jangan gunakan donor darah sebagai fasilitas untuk pengecekan penyakit HIV/AIDS. Karena pada hasil yang akan kami kirimkan pada anda tidak akan menyertakan penyakit HIV/AIDS. Akan tetapi, jika darah anda mengandung virus HIV/AIDS maka secara anonymous akan dilaporkan ke Kementerian Kesehatan untuk di-tracking.
- Tes untuk uji virus HIV/AIDS di Taiwan dapat dilakukan di berbagai rumah sakit, dengan NHI tes tersebut gratis. Silakan hubungi 1922 atau https://blood.org.tw/ (berbahasa Mandarin).
Contoh surat pemberitahuan dari Hsinchu Blood Center, di bawah naungan Taiwan Blood Service Foundation (TBSF) | Sumber foto: dokumen pribadi.
Keuntungan lain donor darah
Sebagai informasi tambahan, menurut dr. Robert DeSimone, Direktur dari Transfusion Medicine di NewYork-Presbyterian/Weill Cornell Medical Center, yang dilansir dari laman web Columbia University Irving Medical Center, donor darah dapat meningkatkan sirkulasi darah dan pembentukan sel darah baru. Jika dalam darah terlalu tinggi kadar hemoglobin, maka kekentalan (viskositas) darah menjadi tinggi. Hal tersebut dapat memicu penggumpalan darah, serangan jantung, dan bahkan stroke. Donor darah menjadi jalan untuk menurunkan viskositas darah, menurunkan tekanan darah, dan mereduksi risiko faktor kardiovaskular.
“Menariknya, hal-hal berbahaya tersebut lebih berpotensi terjadi pada laki-laki, mungkin karena secara alamiah perempuan mengalami menstruasi tiap bulannya, sehingga donor darah menjadi alternatif saja. Sedangkan bagi laki-laki donor darah menjadi penting untuk menghindari berbagai risiko kesehatan tersebut,” imbuh dr. DeSimone, yang juga merupakan asisten Profesor di Pathology and Laboratory Medicine, Weill Cornell Medicine.
Tuh kan, banyak sekali keuntungan mendonorkan darah bukan? Kalau di Indonesia biasanya pasca donor kita dapat snack berupa telur rebus, susu UHT, air mineral, kadang ada juga mie instan, softdrink, dll., di Taiwan pun sama. Kita biasanya akan mendapatkan souvenir-souvenir dan snack. Bisa mini cooler bag, buku agenda, pulpen, semprotan anti nyamuk, kue kering, jus apel kotak, air mineral, mie instan, dan lain sebagainya. Apalagi jika di bulan/pekan tersebut ada event kepalang merahan atau voluntary event lainnya, apa yang kita bawa pulang pasca donor bisa semakin banyak. Lewat donor darah, selain kita bersedekah membantu sesama dan melakukan tes kesehatan gratis, ternyata kita juga berkesempatan mendapatkan banyak manfaat lainnya lho, yuk donor darah!!!
Leave a Reply