Pernahkah kalian menerka tentang keberadaan material di setiap sendi kehidupan kita? Dari udara yang kita hirup, air yang kita minum, berbagai asupan makanan yang kita konsumsi, di mana-mana ada material. Di bumi yang kita huni, bahkan di bagian tata surya lainnya pun terdiri atas berbagai unsur material logam.
Material apa saja yang jadi penyusun tata surya?
Setidaknya ada tiga material penyusun utama dari satu kesatuan sistem tata surya kita: padatan, cairan, dan berbagai gas. Bahkan untuk padatan, banyak sumber mengidentifikasi bahwa pusat dari the terrestrial planets* terdiri atas varian unsur besi. Dengan struktur lapisan berupa padatan besi, cairan besi, baru di atasnya ditutupi dengan berbagai batuan dan mineral lainnya. Setelahnya tentu saja ada H2O atau air, es, pun juga bahan-bahan organik dan hidrokarbon. Untuk fase gas ada H2, He, N2, O2, Ar, CO2, CH4, dan masih banyak lagi.
*Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars
Lebih jauh tentang matahari dan planet terdekatnya
Pusat tata surya kita mayoritas terdiri dari gas hidrogen lalu juga ada sebagian kecil fluida cair. Tapi jangan salah, beberapa unsur lain yang diperkirakan ada di matahari pun jenisnya tak sedikit.
Menurut peneliti nuklir dan ruang angkasa, Tim Gregory, akibat pembentukan tata surya di sekitar 4.6 milyar tahun yang lalu bagian terdekat matahari memiliki temperatur lebih panas. Hal itu menyebabkan berbagai mineral dan material logam terbentuk lebih banyak. Dan pada radius ujung terjauh dari matahari terdiri atas padatan dengan volatilitas rendah seperti es dan amonia.
Sehingga, pada Merkurius dan Venus, unsur-unsur yang ada di sana lebih sering disandingkan dengan kandungan dari bijih meteorit chondritic. Meteorit tersebut terdiri atas sebagian besar Si, Mg, dan Fe. Selebihnya ada juga paduan Fe-Ni, silikat murni, silikat yang kaya aluminium, pun juga silikat kaya magnesium. Bahkan, Zn, Ca, juga REE (rare earth elements) semacam Sc, Zr, Nb, Hf, U dan Th. Serta masih banyak lagi unsur-unsur dengan % lebih kecil lainnya.
Lalu bagaimana dengan Bumi dan Mars?
Di Bumi sepertinya semua unsur kimia di tabel periodik telah diketahui wujudnya. Sehingga, bisa dibilang bumi yang kita huni ini merupakan 100% dari produk material/metalurgi. Dari yang berfase padat, cair, gas, hingga plasma, dan fase-fase metastabil lainnya. Untuk unsur-unsur utama, di tabel berikut juga disertakan perbandingan unsur-unsur penyusun bijih meteorit chondritic vs. estimasi perhitungan keseluruhan di Bumi.
Sedangkan untuk Mars, secara spekulatif Mg, Al, Ti, Fe, dan Cr dianggap relatif umum ditemukan dari hasil eksplorasi. Ditambah lagi, dengan jumlah residu lebih kecil, Li, Co, Ni, Cu, Zn, Nb, Mo, La, Eu, W, dan Au juga ditemukan. Akan tetapi, berdasarkan konfirmasi dari tim riset yang dipimpin M. A. Rhamdhani dari Swinburne University of Technology, Australia, unsur-unsur tersebut berbentuk oksida, karbida, serta sulfida. Yang secara lebih jauh lagi harus dimurnikan terlebih dahulu sebelum bisa diidentifikasi sebagai logam tunggal.
Sisanya?
Lalu, bagaimana dengan Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus (bahkan juga Pluto dan planet-planet kerdil lain +asteroid)? Unsur penyusunnya masih diterka-terka keberadaaanya. Akan tetapi, yang pasti Si dan Fe (serta logam lain) akan selalu menjadi unsur mayoritas yang ada di tiap planet. Tentunya setelah kita mengeliminasi gas dan cairan-cairan hasil kondensasi gas.
Epilog
Menelaah unsur-unsur di tata surya, ternyata tak ada satu pun bagian yang tidak terjamah oleh keilmuan material. Unsur-unsur kimia yang ada di matahari, seluruh planet, satelit, asteroid, dll. setidaknya sudah cukup memperlihatkan bahwa kehidupan kita tidak akan pernah bisa terhindar dari material. Lalu, adakah alasan untuk tidak berpikir, mengingat, menyadari, dan berkontemplasi atas kebesaran Allah SWT? Tentunya lewat keilmuan tua nan futuristik seperti teknik material.
Leave a Reply